Senin, 17 Januari 2011

farmakognosi

BAB I
F O L I U M

01. ABRI FOLIUM
02. ACHILEAE FOLIUM
03. AGLAIAE FOLIUM
04. ANACARDII FOLIUM
05. APII GRAVEOLENTIS
FOLIUM
06. BAECKEAE FOLIUM
07. BASILICI FOLIUM
08. BATATASAE FOLIUM
09. BLUMEAE FOLIUM
10. CARICAE FOLIUM
11. CARYOPHYLLI
FOLIUM
12. CASSIAE FOLIUM
13. COCAE FOLIUM
14. COLEI AMBOINICI
FOLIUM
15. COLEI SEUTELLA-
ARIODI FOLIUM
16. CYCLEAE BARBATAE
FOLIUM
17. CYMBOPOGONIS
FOLIUM
18. DESMODII FOLIUM
19. DIGITALIS FOLIUM
20. DIGITALIS LANATAE
FOLIUM
21. ECLIPTAE FOLIUM
22. ELEPHANTOPI
FOLIUM
23. GUAZUMAE FOLIUM
24. HEMIGRAPHIDIS FOLIUM
25. HIBISCI ROSA – SINENSIS FOLIUM
26. JASMINI FOLIUM
27. MELALEUCAE FOLIUM
28. MURRAYAE FOLIUM
29. ORTHOSIPHONIS
FOLIUM
30. PANDANIS FOLIUM
31. PERSEAE FOLIUM
32. PIPERIS FOLIUM
33. POLYANTHI FOLIUM
34. PSIDII FOLIUM
35. SAUROPI FOLIUM
36. SENNAE FOLIUM
37. SERICOCALYCIS FOLIUM
38. SONCHI FOLIUM
39. SYMPLOCI FOLIUM
40. THEAE FOLIUM



1. ABRI FOLIUM
Nama Lain : Daun saga
Nama Tanaman Asal : Abrus precatorius ( L. )
Keluarga : Papilionaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Glisirizin sampai 15 %,
Ca-Oksalat
Penggunaan : Obat Sariawan
Pemerian : Bau lemah, rasa agak manis, khas
Bagian Yang Digunakan : Anak daun
Waktu Panen : Panen pertama dapat dilakukan setelah tanaman berumur 6 – 9 bulan.
Cara panenan daun yang praktis adalah dengan memangkas tanaman setinggi 25 – 30 cm dari tanah. Dengan cara ini diperoleh kenaikan produksi daun dibanding dengan cara dipetik tanpa dipangkas
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Nama Daerah
- Sumatra : Thaga (Aceh), hasobe (Batak), kunderi (Lampung, sago batino (Minangkabau)
- Kalimantan : Saga (Sampit), taning bajang (Dayak)
- Jawa : saga areuy, saga cai (Sunda), saga telik, saga manis (Jawa)
- Nusa Tenggara : Maat metan (Timor). Piling-piling (Bali),
- Maluku : war kamasin, mali-mali


Pemerian
Pemerian : bau lemah, rasa agak manis, khas


Pemeriksaan Makroskopik.
Anak daun : berwarna hijau sampai hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan; tangkai daun pendek; helai daun berbentuk jorong melebar atau bundar telur agak rompang; ujung daun tumpul agak membundar, pangkal daun membundar, panjang anak daun 5mm sampai 25 mm, lebar anak daun 3 sampai 9 mm, permukaan atas licin, tulang daun agak menonjol pada permukaan bawah.


Pemeriksaan Mikroskopik
Epidermis atas : terdiri dari sel yang terentang tangensial, dinding antiklinal jelas bergelombang, kecuali sel epidermis di atas tulang daun yang berdinding antiklinal lurus; beberapa sel epidermis menonjol berupa papil; kutikula tipis; tidak terdapat stomata atau rambut penutup. Epidermis bawah : sel lebih kecil dari epidermis atas, dinding antiklinal sangat bergelombang; kutikula tipis; rambut penutup berbentuk kerucut ramping terdiri dari 3 sel dengan 2 sel pertama yang sangat pendek dan sel ketiga atau sel ujung yang sangat panjang, dinding sel rambut penutup berbintik; panjang rambut penutup 50 µm sampai 300 µm, lebar lebih kurang 20 µm. Mesofil jaringan palisade terdiri dari 2 lapis sel palisade, sel palisade berbentuk bulat telur terbalik dengan bagian atas membulat dan bagian bawah mengecil; jaringan bunga karang terdiri dari 2 lapis sel, lapisan sel pertama selnya tersusun mendatar, lapisan sel kedua selnya berbentuk bulat telur dengan bagian lebar dibawah; mesofil seluruhnya mengandung banyak hijau daun kecuali lapisan bunga karang yang mendatar; ruang antar sel banyak; tulang daun disertai deretan parenkim yang berisi hablur kalsum oksalat berbentuk prisma, berkas pengangkutan dengan penebalan spiral.
Serbuk : warna hijau, fragmen pengenal adalah rambut penutup; epidermis atas;epidermis bawah; mesofil; fragmen berkas pengangkut yang didampingi deretan sel hablur; stomata; kalsium-oksalat pada urat daun.
Cara Identifikasi
A. Kocok 10 mg serbuk daun dengan 3 ml air selama 5 menit, bila perlu dipanaskan, saring, pada filtrat tambahkan 5 tetes asam sulfat encer P; terbentuk endapan berwarna putih kuning yang larut lagi pada penambahan larutan amonia encer P berlebihan.
B. Kocok 10 mg serbuk daun dengan 3 ml air selama 5 menit, bila perlu dipanaskan, dinginkan, saring, pada filtrat tambahkan 5 tetes asam sulfat P terjadi warna kuning.
C. Kocok 10 mg serbuk daun dengan 3 ml air selama 5 menit, bila perlu dipanaskan, dinginkan, saring, pada filtrat tambahkan 5 tetes kalsium klorida LP; terbentuk endapan berwarna kuning coklat
D. Timbang 300 serbuk daun, campur dengan 5 ml metanol P dan panaskan dalam penangas air selama 2 menit, dinginkan,saring, cuci endapan dengan metanol P sehingga diperoleh 5 ml filtrat.
Uji Kemurnian
Kadar abu tidak lebih dari 6 %
Kadar abu yang tidak larut asam tidak lebih dari 1,5%
Kadar sari yang tidak larut air tidak kurang dari 20 %
Kadar sari yang larut dalam etanol tidak kurang dari 12%
Bahan organik asing tidak lebih dari 2 %
Kegunaan
Antisariawan
Kandungan Senyawa
Isi : Glisirisin tidak kurang dari 15
2. ACHILEAE FOLIUM
Nama Lain : Daun seribu
Nama Tanaman Asal : Achillea millefolium ( L.)
Keluarga : Asteraceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak atsiri yang mengandung khamazulen, azulen
Penggunaan : Antipiretika,diaforetika,
karminativa
Pemerian : Bau agak tajam, khas, rasa mula -
mula tawar lama kelamaan menimbulkan rasa agak gatal / tebal di lidah
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Nama Daerah
Jawa: jarongan, jaronglalaki, sanketan, nyarang.
Sulawesi: sui in sui, sangkohidun.
Maluku: rai-rai, dodinga.
Pemerian
Agak berbau; tidak berasa.
Pemeriksaan Makroskopik
Daun tunggal. Helaian daun berwarna hijau sampai hijau keabu-abuan, permukaan bawah berwarna lebih pucat, bentuk jorong atau bundar terbalik sampai jorong memanjang, panjang 1,5 cm sampai 10 cm, ujung daun tumpul atau membundar, pangkal daun menyempit, pinggir daun rata atau agak bergelombang. Tulang daun menyirip, permukaan daun berambut halus, jika diraba terasa seperti beledru.
Pemeriksaan Mikroskopik
Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel berbentuk empat persegi panjang, besar agak bulat; banyak terdapat rambut penutup yang terdiri dari 2 atau 3 sel, stomata tipe anomositik. Epidermis bawah terdiri dari 1 lapis sel bentuk tidak beraturan, kecil, banyak terdapat rambut penutupyang terdiri dari 2 atau 3 sel, stomata tipe anomositik. Mesofil meliputi jaringan palisade terdiri dari beberapa lapis sel, silindrik pendek, pada tulang daun tidak terdapat palisade. Jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel, rapat; hablur kalsium oksalat berbentuk roset, besar. Pada tulang daun terdapat dua berkas pembuluh tipe kolateral; diluar berkas pembuluh terdapat serabut; kolenkim terdapat pada sisi dan dibawah tulang daun. Pada sayatan paradermal tampak epidermis atas berbentuk polygonal, dinding lurus, terdapat stomata tipe anomositik dan rambut penutup panjang, terdiri dari 2 sampai beberapa sel, sel yang diatas panjang, runcing dan dindding berigi-rigi; sel epidermis bawah berbentuk tak beraturan, dinding bergelombang, terdapat stomata tipe anomositik dan rambut penutup panjang, ujung runcing, dinding berigi-rigi.
Serbuk: warna hijau keabu-abuan. Fragmen pengenal adalah fragmen epidermis atas bentuk polygonal, dinding lurus dengan stomata, rambut penutup, fragmen mesofil dengan hablur kalsium oksalat berbentuk roset, fragmen pembuluh kayu dengan penebalan tangga fragmen.

Cara Identifikasi.
• Pada 2 mg sebuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna kecoklatan.
• Pada 2 mg sebuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna hijau.
• Pada 2 mg sebuk daun tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v dalam etanol P; terjadi warna hijau.
• Pada 2 mg sebuk daun tambahkan 5 tetes ammonia (25%) P; terjadi warna hijau.
• Pada 2 mg sebuk daun tambahkan 5 tetes larutan besi (III) klorida P 5% b/v; terjadi warna hijau.
Uji Kemurnian.
Kadar abu. Tidak lebih dari 14,4%.
Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 2%.
Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 19%.
Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 6%.
Bahan organic asing. Tidak lebih dari 2%.

Kegunaan
Mempermudah persalinan, penghenti pendarahan(haemostatik), pengobatan pasca persalinan.
Kandungan Senyawa
Akirantina.
Referensi
Materia Medika Indonesia V, hal 5-9, thn 1989, Depkes RI

Produk Terkait
Masih ga ada


3. AGLAIAE FOLIUM
Nama Lain : Daun pacar cina
Nama Tanaman Asal : Aglaia odorata (Lour)
Keluarga : Meliaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak atsiri alkaloida, damar,
garam-garam mineral
Penggunaan : Mengurangi haid, obat gonorrhoe
Bagian Yang Digunakan : Anak daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

4. ANACARDII FOLIUM
Nama Lain : Daun jambu mete, daun jambu
monyet
Nama Tanaman Asal : Anacardium occidentale (L)
Keluarga : Anacardiaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Tanin, galat, flavonol, asam
anakardol, asam elagat, senyawa
fenol, kardol, metil alkohol
Penggunaan : Daun segar untuk pengobatan luka
bakar dan lepuh
Pemerian : Bau aromatik, rasa kelat
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

5. APII GRAVEOLENTIS FOLIUM
Nama Lain : Daun seledri
Nama Tanaman Asal : Apium graveolens (L)
Keluarga : Apiaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Flavo-glukosida (apiin), zat pahit ,
minyak atsiri, vitamin, kaolin,
lipase
Penggunaan : Memacu enzim pencernaan (sto-makik), peluruh air seni (diu-retika)
Pemerian : Bau aromatik, rasa agak asin,
sedikit pedas , menimbulkan rasa
tebal di lidah
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
6. BAECKEAE FOLIUM
Nama Lain : Daun jungrahab
Nama Tanaman Asal : Baeckeae frutescens
Keluarga : Myrtaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak atsiri
Penggunaan : Diuretika, obat sakit perut, muntah
(emetika)
Pemerian : Tidak berbau, rasa pahit
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

7. BASILICI FOLIUM
Nama Lain : Daun selasih
Nama Tanaman Asal : Ocimum basilicum (L)
Keluarga : Lauraceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak menguap, osimen, pinen,
terpen, sineol, metil khavikol
Penggunaan : Peluruh dahak (ekspektoransia), peluruh haid (emenagoga), karminativa, pencegah mual, penambah nafsu makan, pengelat (adstringen), penurun panas (antipiretika), pereda kejang, pengobatan pasca persalinan
Pemerian : Berbau aromatik khas, rasa sedikit
Asam.
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Nama Daerah
Sumatra: selaseh, selasi.
Jawa: solasih, selasih, telasih.
Sulawesi: ampi, kukuru.
Pemerian
Berbau aromatic khas, rasa sedikit asam lama-lama sedikit pedas.
Pemeriksaan Makroskopik
Helaian daun tunggal, umumnya tidak utuh, warna hijau tua, bentuk bundar telur atau bulat telur memanjang, panjang 0,5 cm sampai 2 cm, lebar 0,4 cm sampai 1 cm, ujung dun runcing, pangkal daun agak meruncing, pinggir daun rata, tangkai daun 0,5 cm sampai 2 cm kecil panjang, permukaan daun berbulu halus.
Pemeriksaan Mikroskopik
Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel persegi empat, kutikula tipis bergaris, stomata sedikit, rambut penutup terdiri dari 4 sel samapai 6 sel, dinding sel agak tebal, kutikula bergaris halus, rambut kelenjar umumnya terdiri dari 2 sel kepala, terdapat banyak sisik kelenjar yang menjorok ke dalam dengan 4 sampai 6 sel kepala dan satu tangkai, mengandung minyak atsiri berwarna kuning coklat. Epidermis bawah terdiri dari 1 lapis sel berbentuk segi empat, kutikula tipis bergaris, stomata lebih banya dari pada epidermis atas, rambut penutup terdiri dari 4 sampai 6 sel, lebih banyak dari epidermis atas, rambut kelenjar seperti epidermis atas, tipe Lamiaceae. Mesofil meliputi jaringan palisade terdiri dari 1 lapis sel, kadang 2 lapis sel, batas lapisan tidak jelas; jaringan bunga karang terdiri dari lapis sel. Berkas pembuluh tipe kolateral. Pada sayatan paredermal terdapat epidermis atas berbentuk polygonal, epidermis bawah berbentuk polygonal, dinding antiklinal berombak, kecuali pada sel disekitar rambut, stomata tipe diasitik.
Serbuk berwarna hijau tua. Fragmen pengenal adalah epidermis atas dan epidermis bawah, rambut penutup dengan kutikula bergaris, rambut kelenjar dan sisik kelenjar; fragmen mesofil, trakea dengan penebalan spiral, tangga atau jala.

Cara Identifikasi
• Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna hijau.
• Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan kalium hidroksida P (5%) b/v; terjadi warna merah coklat.
• Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes ammonia (25%) P; terjadi warna kuning hijau.
• Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan asam asetat encer P; terjadi warna kuning.
Uji Kemurnian
Kadar abu. Tidak lebih dari 14%.
Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 0,5%.
Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 7%.
Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 5%.
Bahan organic asing. Tidak lebih dari 2%.

Kegunaan
Peluruh dahak (ekspektoran), peluruh haid (ernenagoga), karminatif, pencegah mual, penambah nafsu makan, pengelat (adstringen), penurun panas (antipiretik), pereda kejang (antispasmodic), pengobatan paska bersalin.
Kandungan Senyawa
Minyak atsiri, osimen, pinen, sineol, metil khavikol.
Referensi
Materia Medika Indonesia V, hal 82-86, thn 1989, Depkes RI


8. BATATASAE FOLIUM
Nama Lain : Daun ubi jalar
Nama Tanaman Asal : Ipomoea batatas (L)
Keluarga : Convolvulaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Vitamin A, B ,C, diduga mengan-
dung zat menyerupai insulin
Penggunaan : Mempercepat pematangan bisul
Pemerian : Bau lemah tidak berasa
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
9. BLUMEAE FOLIUM
Nama Lain : Daun sembung
Nama Tanaman Asal : Blumea balsamifera
Keluarga : Asteraceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak atsiri yang mengandung
kamfer, zat penyamak ( tanin ) dan
damar
Penggunaan : Karminativa, sudorifika, obat
batuk, adstrigen
Pemerian : Bau mirip kamfer, rasa agak pahit
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Nama Daerah
Sumatera : sembung, capa (Melayu).
Jawa : sembung, sembung utan (Sunda), sembung gantung, sembung gula, sembung kuwak, sembung legi, sembung iningsa, kamandhin (Madura).

Pemerian
Bau mirip kamfer, rasa mirip kamfer dan agak pahit.
Pemeriksaan Makroskopik
Daun tunggal, bertangkai, pada tangkai daun terdapat beberapa pasang daun kecil berbentuk lidah tombak. Helai daun berbentuk bundar telur atau lidah tombak sampai bulat panjang dengan ujung dan pangkal daun runcing, panjang helai daun 10 cm sampai 30 cm, lebar 2,5 cm sampai 12 cm, tepi daun umunya bergerigi tajam tidak beraturan, kadang-kadang bergerigi.permukaan daun berambut, permukaan bawah berambut sangat rapat dan tersa seperti beludru, warna kelabu kehijauan, permukaan atas kasar, warna hijau tua sampai hijau coklat kelabu. Diantara rambut penutup terdapat banyak sekali rambut kelenjar yang halus, bentuk bulat berwarna kuning coklat, jelas terlihat pada perbesaran 50 kali.
Pemeriksaan Mikroskopik
Epidermis atas terdiri dari selapis sel yang agak besar, terentang tangensial, pada penampang tangensial tampak berbentuk polygonal, dinding samping berombak atau agak berombak. Epidermis bawah terdiri dari sel yang lebih kecil, terentang tangensial, pada penampang tangensial tampak berbentuk polygonal, dinding samping berombak. Stomata tipe anomositik, panjang 25 µm samapi 35 µm, terdapat sangat sedikit di epidermis atas dan sangat banyak di epidermis bawah. Rambut penutup terdapat pada kedua epidermis, lebih banyak pada epidermis bawah, terdiri dari 2 sel sampai 10 sel yang tersusun dalam satu deretan panjang, bentuk rambut penutup mirip benang berujung runcing dengan sel pangkal lebih besar, dinding tipis, panjang rambut 400 µm sampai 1000 µm. Rambut kelenjar tipe Asteraceae (Compositae), tersusun dari 2 deretan sel, masing-masing deret terdiri dari 4 sel sampai 6 sel, gelembung kutikula pada puncak rambut terbentuk pada sel yang ketiga atu sel yang ke empat, berisi minyak berwarna kuning sampai kuning kecoklatan. Jaringan palisade terdiri dari 1 lapis sel dan mengandung zat penyamak. Jaringan bungakarang terdiri dari beberapa lapis sel yang tersusun agak mendatar sedikit mengandung zat penyamak. Di dalam tulang daun terdapat 1 sampai 5 kelompok berkas pembuluh disertai serabut sklerenkim, pembuluh kayu dengan penebalan spiral dan tangga. Di dekat kelompok pembuluh tulang daun utama terdapat beberapa saluran sizogen berisi zat sekresi yang pada penambahan Sudan III LP menjadi berwarna jingga.
Serbuk : warna hijau kecoklatan. Fragmen pengenal adalah rambut berdinding tipis, pembuluh kayu dengan penebalan tangga dan spiral serabut sklerenkim, fragmen mesofil, fragmen epidermis atas, fragmen epidermis bawah.

Cara Identifikasi
• Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat kehijauan.
• Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam klorida pekat P; terjadi warna hijau.
• Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v; terjadi warna kuning kehijauan.
• Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan kalium hidroksida P 5% b/v; terjadi warna kuning kehijauan.
• Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes ammonia (25%) P; terjadi warna kuning kehijauan.
• Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan besi (III) klorida P 5% b/v; terjadi warna hijau.
Uji Kemurnian
Kadar abu tidak lebih dari 10 %.
Kadar abu yang tidak larut dalam asam tidak lebih dari 2,6 %.
Kadar sari yang larut dalam air tidak kurang dari 18 %.
Kadar sari yang larut dalam etanol tidak kurang dari 6,3 %.
Bahan organic asing tidak lebih dari 2 %.

Kegunaan
Astringen
Kandungan Senyawa
Tanin
Referensi
Materia Medika Indonesia III, hal 29-31, thn 1979, Depkes RI.


10. CARICAE FOLIUM
Nama Lain : Daun pepaya
Nama Tanaman Asal : Carica papaya (L)
Keluarga : Caricaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Enzim papain, alkaloid karpaina
pseudo- karpina, glikosid, karposid
dan saponin
Penggunaan : Anti demam
Pemerian : Bau aromatik khas, rasa sangat
pahit
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

11. CARYOPHYLLI FOLIUM
Nama Lain : Daun cengkeh
Nama Tanaman Asal : Syzygium aromaticum (L) Merr &
Perry disebut juga Eugenia
aromatica (L). Bail atau Eugenia
caryophyllata Thumb
Keluarga : Myrtaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak atsiri, tanin galat, kalsium
oksalat
Penggunaan : Aromatik, Karminatif, Stimulan
Pemerian : Bau aromatik , rasa pedas agak
pahit, agak menggigit dan menim-
bulkan rasa tebal
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

12. CASSIAE FOLIUM
Nama Lain : Daun ketepeng
Nama Tanaman Asal : Cassia alata (L)
Keluarga : Caesalpiniaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Rein aloe-emodina, rein aloe-
emodinadiantron,rein alo-emodina,
asam krisofanat
Penggunaan : Obat kurap, obat kelainan kulit
yang disebabkan oleh parasit kulit,
pencahar ( laksan )
Pemerian : Bau khas, lemah , mula-mula tidak
berasa, lama-lama agak kelat
Bagian Yang Digunakan : Anak daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

13. COCAE FOLIUM
Nama Lain : Daun koka
Nama Tanaman Asal : Erythroxylon coca varietas Spruce-
anum ( Bruck )
Keluarga : Erythroxylaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Alkaloida kokaina (0,7%),sinamil-
kokaina,minyak atsiri yang me-
ngandung damar dan zat warna
Penggunaan : Diambil kokainanya dipakai untuk
membuat minuman coca setelah
bebas kokaina
Pemerian : Bau lemah rasa pahit
Jenis-jenis : Koka Bolivia dari Erythroxylon coca varietas coca.Koka Peru dan Koka Jawa dari Erythroxylon coca varietas spruceanum. Koka Kolumbia dari Erythroxylon coca varietas novogranatense.
Perbedaan Koka Bolivia dengan Koka Jawa adalah alkaloid Koka Bolivia tidak sebanyak Koka Jawa, tetapi kadar cocainnya lebih tingi.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik terlin-
dung dari cahaya dalam lemari ter-
kunci karena termasuk narkotika.

14. COLEI AMBOINICI FOLIUM
Nama Lain : Daun jinten
Nama Tanaman Asal : Plectranthus amboinicus, disebut
juga Coleus amboinicus lour
Keluarga : Lamiaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Kalium, minyak atsiri (0,043%
bobot segar, 0,2 % bobot kering )
Persyaratan Kadar : Persyaratan kadar minyak atsiri
tidak kurang dari 0,2 % v/b
Penggunaan : Penurun panas ( anti piretik ), sakit
kepala (analgetik), obat luka,
sariawan
Pemerian : Bau sangat aromatik, rasa agak
pedas, agak asam, getir dan mem-
buat rasa tebal di lidah
Bagian Yang Digunakan : Daun dan pucuk
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

15. COLEI SEUTELLAARIODI FOLIUM
Nama Lain : Daun miana
Nama Tanaman Asal : Plectranthus scutellarioides
Keluarga : Lamiaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak Atsiri, Tanin
Persyaratan Kadar : Kadar minyak atsiri tidak kurang
dari 0,3 % v/b
Penggunaan : Obat wasir, peluruh haid (emena-
goga), penambah nafsu makan
(stomakik)
Pemerian : Tidak berbau, mula-mula tidak be-
rasa, lama kelamaan agak pahit.
Bagian yang digunakan : Daun dan Pucuk

16. CYCLEAE BARBATAE FOLIUM
Nama Lain : Daun cincao
Nama Tanaman Asal : Cyclea barbata miers
Keluarga : Menispermaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Alkaloida, lendir
Penggunaan : Antipiretik, stomakikum
Pemerian : Tidak berbau, tidak berasa, tetapi
berlendir
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

17. CYMBOPOGONIS FOLIUM
Nama Lain : Daun sereh
Nama Tanaman Asal : Cymbopogon nardus (L) Rendle
Keluarga : Poaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak atsiri yang mengandung
geraniol dan sitronelal
Penggunaan : Peluruh angin (karminatif), pereda kejang (antispasmodik), penurun panas (antipiretik), penambah nafsu makan ( stomakik )
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa agak
pedas aromatik
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

18. DESMODII FOLIUM
Nama Lain : Daun duduk
Nama Tanaman Asal : Desmodium triquetrum ( DC )
Keluarga : Papilionaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Alkaloida hifaforin dan trigonelin
Penggunaan : Zat penyamak, kalsium silikat,
tonikum diuretik
Pemerian : Bau lemah rasa agak kelat
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

19. DIGITALIS FOLIUM
Nama Lain : Daun digitalis / Daun jari
Nama Tanaman Asal : Digitalis purpurea (L)
Keluarga : Scrophulariaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi :
Glukosida dan terurai menjadi Glukosa dan Aglukon
3 Glukosida terpenting yaitu :
Purpureaglukosida A : Digitoksina : Digitoksigenina + 3 Digitoksosa + Glukosa
Purpureaglukosida B : Gitoksina : Gitoksigenina + 3 Digitoksosa + Glukosa
Purpureaglukosida C : Gitalina : Gitaligenina + 3 Digitoksosa
Persyaratan Kadar : Potensi tidak kurang dari 10 S.I
tiap Gram
Penggunaan : Kardiatonika
Pemerian : Bau lemah rasa pahit
Bagian Yang Digunakan : Daun
Sediaan : Digitalis Pulvis (F.I), Digitalis
Compressi (F.I), Digitoxinum (F.I), DigitoxiniCompressi(F.I),
Digitoxini Injectio (F.I)
Waktu Panen : Daun Digitalis dipungut dengan tangan dan bukan dengan mesin, agar sedikit mungkin debu pasir yang melekat pada daun dan untuk menghindari terpetiknya daun-daun kering atau yang telah menguning. Daun yang telah dipetik, dikumpulkan dan segera dikeringkan pada suhu ± 60.




20. DIGITALIS LANATAE FOLIUM
Nama Lain : Daun digitalis lanata
Nama Tanaman Asal : Digitalis lanata ( Ehrh. )
Keluarga : Scrophulariaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi :
Glukosida-glukosida terdiri dari 5 golongan :
a. Digitoksigenina : Ianatosida A
b. Gitoksigenina : Ianatosida B
c. Digoksigenina : Digoksina
d. Diginatigenina : Diginatika
e. Gitaloksigenina : Gitaloksina
Penggunaan : Isolasi Glukosa terutama Digoksina
Pemerian : Bau Lemah, Rasa Hangat Pahit
Bagian Yang Digunakan : Daun
Sediaan : 1. Digoxinum (F.I.)
2. Digoxini Compressi (F.I.)
Perbedaan Digitalis Purpurea dan Digitalis Lanata :
Digitalis Purpurea Digitalis Lanata
 Daun berambut
 Bentuk daun bulat telur memanjang sampai bulat telur melebar  Setengah bagian bawah daun berambut
 Bentuk daun sundip bulat memanjang
 Tepi daun bergerigi atau beringgit tidak beraturan, kadang-kadang bergerigi, pucuk daun agak runcing, pangkal daun dekuren / telinga  Bagian bawah rata dan samar-samar berombak bergerigi kearah ujung daun


Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat berisi
zat pengering




21. ECLIPTAE FOLIUM
Nama Lain : Daun urang - aring
Nama Tanaman Asal : Eclipta protrata
Keluarga : Asteraceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Alkaloida nikotin, ekliptin
Penggunaan : Adstringen, perawatan rambut
Pemerian : Bau lemah, khas, tidak berasa
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

22. ELEPHANTOPI FOLIUM
Nama Lain : Daun tapakliman
Nama Tanaman Asal : Elephantopus scaber (L)
Keluarga : Asteraceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Flavonoida luteolin-7-glukosida
Penggunaan : Anti demam, Adstringen
Pemerian : Tidak berbau, mula-mula tidak
berasa, lama kelamaan agak pahit
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Elephantopus scaber L. (Daun Tapak Liman)
________________________________________
Nama Daerah
Sumatera : Tutup bumi (Melayu)
Jawa : Balagaduk, jukut cangcang-cangcang, tapak liman (Sunda), tampak liman, tapakliman, tapak tangan (jawa), talpak tana (Madura).
Pemerian
Tidak berbau, rasa mula-mula tidak berasa, lama-lama agak pahit.
Pemeriksaan Makroskopik Daun tunggal, warna hijau tua sampai hijau kelabu, rapuh, bentuk jorong sampai bundar telur sungsang, ujung runcing, pangkal daun mengecil, panjang daun 5 cm sampai 25 cm, umunya 20 cm, lebar 2 cm sampai 7 cm, umumnya 5 cm. Tepi daun tidak berlekuk-lekuk tidak beraturan, bergerigi tidak rata, permukaan daun berambut. Pada permukaan bawah, tulng daun lebih menonjol dari permukaan atas. Tangkai daun, panjang lebih kurang 2 cm, berbentuk seperti pelepah, bagian pangkal membungkus batang.
Pemeriksaan Mikroskopik.
Epidermis atas jernih, pada penampang tangensial berbentuk persegi panjang sampai poligonal dengan dinding samping lurus agak bergelombang. Sel epidermis bawah lebih kecil dari sel epidermis atas. Stomata tipe anomositik (Ranunculaceae) terdapat lebih banyak di epidermis bawah daripada di epidermis atas. Rambut penutup terdiri dari rambut penutup berdinding tebal dan rambut penutup berdinding tipis; rambut penutup berdinding tebal mempunyai sel pangkal lebar dan 1 sel ujung yang panjang, bentuk kerucut ramping dengan ujung sel tebal, runcing, rongga sel kadang-kadang berwarna kuning kecoklatan; rambut penutup berdinding tipis terdiri dari 2 sel dengan sel pangkal lebih kecil dan lebih pendek dari sel ujung. Rambut penutup berdinding tebal pada epidermiss atas umumnya lebih panjang daripada yang terdapat di epidermis bawah. panjang rambut penutup 270 µm sampai 1650 µm, umumnya 400 µm sampai 550 µm. Rambut kelenjar tipe Asteraceae (compositae), terdapat pada epidermis atas dan bawah. Jaringan palisade terdiri dari 1 sampai 2 lapis sel silindrik. Jaringan bungakarang terdiri dari beberapa lapis sel byngakarang yang tersusun agak rapat. Di dalam mesofil dan di dalam jaringan parenkim dari tulang daun terdapat hablur kalsium oksalat berbentuk roset dan prisma. Berkas pembuluh tipe kolateral.
Serbuk : warna hijau tua. Fragmen pengenal adalah rambut penutup berdinding tebal, utuh atau terpotong-potong, kadang-kadang dengan gelembung udara; rambut penutup berdinding tipis; fragmen epidermis atas dan epidermis bawah; serabut sklerenkim; hablur kalsium oksalat berbentuk roset dan prisma; pembuluh kayu dengan penebalan tangga dan spiral.
Cara Identifikasi
• Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna hijau.
• Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna kuning.
• Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v; terjadi warna coklat.
• Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v ; terjadi warna coklat.
• Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes amonia (25%) P; terjadi warna coklat.
Uji Kemurnian
Kadar abu tidak lebih dari 19,4%
Kadar abu yang tidak larut dalam asam tidak lebih dari 8,8%
Kadar sari yang larut dalam air tidak kurang dari 14,2%
Kadar sari yang larut dalam etanol tidak kurang dari 5,1%
Bahan organik asing tidak lebih dari 2%
Kegunaan
Antidemam, astringen
Kandungan Senyawa
Flavonoida luteolin-7-glukosida
Referensi
Data belum tersedia


23. GUAZUMAE FOLIUM
Nama Lain : Daun jatiblanda
Nama Tanaman Asal : Guazuma ulmifolia (Lamarck) Varietas tomantosa (Schumacher).
Keluarga : Sterculiaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Zat penyamak (tanin), lendir,
damar
Penggunaan : Astringen, obat langsing
Pemerian : Bau aromatik lemah, rasa agak
kelat
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik




24. HEMIGRAPHIDIS FOLIUM
Nama Lain : Daun sambang getih
Nama Tanaman Asal : Hemigraphis alternata (Burn.F) T.
Anders
Keluarga : Acanthaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Garam kalium, garam natrium,
minyak atsiri
Penggunaan : Diuretika
Pemerian : Tidak berbau, rasa agak pahit
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

25. HIBISCI ROSA – SINENSIS FOLIUM
Nama lain : Daun kembang sepatu
Nama Tanaman Asal : Hibiscus rosa-sinensis (L)
Keluarga : Malvaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Hibisetin, zat pahit, lendir
Penggunaan : Kompres, peluruh dahak (Ekspek-
toran), Emoliensia
Pemerian : Tidak berbau, rasa agak asin,
berlendir
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

26. JASMINI FOLIUM
Nama Lain : Daun melati
Nama Tanaman Asal : Jasminum sambac (L) w.Ait
Keluarga : Oleaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak atsiri
Penggunaan : Obat bisul, menghentikan ASI
Pemerian : Bau agak keras, rasa agak tawar
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik


27. MELALEUCAE FOLIUM
Nama Lain : Daun kayu putih
Nama Tanaman Asal : Melaleuca leucadendra (L)
Keluarga : Myrtaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak atsiri, sineol
Penggunaan : Perdarahan stomachicum, spasmolika
Pemerian : Bau aromatik khas, rasa pahit
Waktu Panen : Setelah tanaman berumur 3 – 4 tahun atau kurang. Pemangkasan dilakukan setiap kali, setelah dipanen daunnya untuk memperbanyak cabang dan daun serta mempermudah pemetikan. Panen pada tahun berikutnya dilakukan 2 – 3 kali tiap tahun.
Jenis – Jenis : Di Pulau Buru terdapat 2 varietas kayu putih. Kayu putih merah, kayunya berwarna merah, daunnya agak besar. Kayu putih, kayunya berwarna putih dan daunnya kecil.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

28. MURRAYAE FOLIUM
Nama Lain : Daun kemuning
Nama Tanaman Asal : Murraya paniculata ( Jack )
Keluarga : Rutaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak atsiri, damar, zat penya-
mak (tanin), glukosida murayin
Penggunaan : Antitiroida, obat gonorrhoe
Pemerian : Bau khas aromatik bila diremas
rasa agak pedas, agak pahit dan
kelat
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

29. ORTHOSIPHONIS FOLIUM
Nama Lain : Daun kumis kucing, daun
remujung, Java tea
Nama Tanaman Asal : Orthosiphon aristatus (BL) Miq, disebut juga Orthosiphon grandiflorus (Bold) dan Orthosiphon stamineus ( Benth )
Keluarga : Lamiaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Garam kalium, glukosida orthosi-
phon, minyak atsiri dan saponin
Penggunaan : Diuretika
Pemerian : Bau khas aromatik lemah, rasa
agak asin, agak pahit dan sepet
Jenis – Jenis :
1. Berbunga biru
2. Berbunga putih dengan batang, tulang daun dan tangkai bunga yang berwarna coklat kemerahan
3. Berbunga putih
Sediaan : Orthosiphonis infusum ( For.Nas )
Waktu Panen : Dikumpulkan pada waktu tanaman
mulai mengeluarkan kuncup
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik,
terlindung dari cahaya

30. PANDANIS FOLIUM
Nama Lain : Daun pandan
Nama Tanaman Asal : Pandanus amarryllifolius roxb
Keluarga : Pandanaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak menguap
Penggunaan : Bahan pewangi
Pemerian : Bau khas aromatik, tidak berasa
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Nama Daerah
Sumatra: pandan antunu, lantono, bangkuwang, bengkuwang, lidah tedung, mengkuwang, padang ladangan, pandan lais, rungku, bengkuwang banyo, bengkuwang gaga, bengkuwang talang. Jawa: harashas, solenat, cangkuwang, pandang kowang.
Pemerian
Bau aromatic, tidak berasa.
Pemeriksaan Makroskopik
Makroskopik. Helaian daun tunggal, liat, umumnya tidak utuh, warna hijau tua, bentuk garis, panjang 48,2 cm sampai 50,3 cm, lebar 3,5 cm samapi 4,0 cm, ujung daun lancip, pinggir daun sedikit berduri kecil-kecil, tidak bertangkai, tulang daun sejajar. Permukaan daun yang atas lebih mengkilap dari pada permukaan daun yang bawah.
Pemeriksaan Mikroskopik
Mikroskopik. Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel berbentuk empat persegi panjang, kutikula tipis, stomata sedikit, di bawah epidermis atas terdapat hypodermis terdiri dari 2 lapis sel berbentuk empat persegi panjang. Epidermis bawah terdiri dari 1 lpais sel berbentuk 4 persegi panjang, kutikula tipis, stomata lebih banyak dari pada epidermis atas. Mesofil meliputi jaringan palisade yang terdiri dari 3 lapis sel, terdapat serabut tersusun terpencar; jaringan bunga karang terdiri dari sel-sel yang berdinding tipis terdapat hablur kalsium oksalat berbentuk prisma. Berkas pembuluh tipe kolateral. Pada sayatan paradermal tampak epidermis atas berbentuk empat persegi panjang dengan dinding antiklinal lurus, epidermis bawah berbentuk empat persegi panjang, stomata tipe parasitik.
Seerbuk berwarna hijau muda. Frangmen pengenal adalah epidermis atas; epidermis bawah, berkas pembuluh dengan hablur kalsium oksalat berbentuk prisma.

Cara Identifikasi
A. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna hijau.
B. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan kalium hidroksida P 5% b/v; terjadi warna kuning.
C. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam klorida pekat P; terjadi warna hijau.
D. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes ammonia (25%) P; terjadi warna kuning.
E. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan asam asetat encer P; terjadi warna kuning.

Uji Kemurnian
Kadar abu. Tidak lebih dari 9%.
Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 1%.
Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 7%.
Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 6%.
Bahan organik asing. Tidak lebih dari 2%.

Kegunaan
Penggunaan. Bahan pewangi.
Kandungan Senyawa
Isi. Minyak atsiri.
Referensi
Data belum tersedia.
Produk Terkait
________________________________________


Nama Daerah
Sumatra : Glima breueh ( Aceh), galiman (Batak), Masiambu (Nias)
Jawa : Jambu klutuk (Sunda), Jambu bigi (Madura)
Nusa Tenggara : Sotong (Bali)
Maluku : Kayawase, Lutu hatu, Jambu rutuno

Pemerian
bau khas aromatik; rasa kelat
Pemeriksaan Makroskopik
Daun tunggal, bertangkai pendek, panjang tangkai daun 0,5 sampai 1 cm; helai daun berbentuk beundar telur agak menjorong atau bulat memanjang, panjang 5 cm sampai 13 cm, lebar 3 cm sampai 6cm; pinggir daun rata agak menggulung ke atas; permukaan atas agak licin, warna hijau kelabu; kelenjar minyak tampak sebagai bintik-bintik berwarna gelap dan bila daun direndam tampak sebagai bintk-bintik yang tembus cahaya; ibu tulang daun dan tulang cabang menonjol pada permukaan bawah, bertulang (berpenulangan) menyirip, warna putih kehijauan
Pemeriksaan Mikroskopik
Epidermis atas : terdiri dari 1 lapis sel, pipih, terentang tangensial, bentuk poligonal, dinding antiklinal lurus, tidak terdapat stomata. Epidermis bawah: sel lebih kecil, pipih, terentang tangensial, bentuk poligonal, dinding antiklinal lurus. Stomata : tipe anisolitik , banyak terdapat pada permukaan bawah. rambut penutup : terdapat pada kedua permukaan, lebih banyak pada permukaan bawah, bentuk kerucut ramping yang umumnya agak bengkok, terdiri dari 1 sel, berdinding tebal, jernih, panjang rambut 150 µm sampai 300 µm, pangkal rambut kadang-kadang agak membengkok, lumen kadang-kadang mengandung zat berwarna kuning kecoklatan. Jaringan air : terdapat di bawah epidermis atas, terdiri 2 sampai 3 lapis sel yang besar. Jernih dan tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Idioblas : terdapat di beberapa tempat, berisi hablur kalsium oksalat berbentuk roset yang besar dan bentuk prisma. Kelenjar minyak : rongga minyak bentuk lisigen besar, terdapat lebih banyak di bagian bawah daripada di bagian atas. Jaringan palisade : terdiri dari 5 sampai 6 lapis sel, terletak dibawah jaringan air, 2 lapis sel yang pertama lebih besar dan mengandung lebih banyak zat hijau daun, lapisan-lapisan berukutnya beongga lebih banyak.
Serbuk warna hijau ke abu-abuan. Fragmen pengenal banyak terdapat rambut penutup yang terlepas; hablur kalsium oksalat; stomata tipe anomositik; mesofil dengan kelenjar lisigen.

Cara Identifikasi
a. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat tua.
b. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat 10N; terjadi warna kuning kehijauan.
c. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam klorida pekat P terjadi warna kuning kehijauan.
d. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan kalium hidroksida P 5% b/v; terjadi warna coklat kemerahan.
e. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes amonia (25%) P; terjadi warna kuning kehijauan.
f. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan besi (III) klorida P 5% b/v ; terjadi warna merah

Uji Kemurnian
Kadar abu : tidak lebih dari 4,5%
Kadar abu yang tidak larut dalam asam : tidak lebih dari 19%
Kadar sari yang larut dalam air tidak kurang dari 18%
Kadar sari yang larut dalam etanol tidak kurang dari 2%
Bahan organik asing tidak lebih dari 2%

Kegunaan
Antidiare
Kandungan Senyawa
Tanin 9-12%, minyak atsiri, minyak lemak, asam malat
Referensi
Data belum tersedia.

31. PERSEAE FOLIUM
Nama Lain : Daun advokat
Nama Tanaman Asal : Persea americana ( Mill. ) disebut
pula persea gratissima ( Gaertn.f )
Keluarga : Lauraceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Gula alkohol persiit 4,7 %
Penggunaan : Diuretik
Pemerian : Bau aromatik lemah, rasa pahit dan
kelat
Bagian Yang Digunakan : Daun
Waktu Panen : Jangan dilakukan pemangkasan sebelum mencapai 7 – 10 tahun. Tanaman dapat diperbanyak dengan biji dan dengan cara Okulasi
Jenis Dan Perbedaan : Dikenal 3 tipe pohon advokat yang dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan aromanya : Advokat Hindia Barat (West Indian), Advokat Guatemala, Advokat Meksiko. Jenis unggul yaitu tipe Hindia Barat dan Tipe Guatemala termasuk Perseae gratissima, digolongkan dalam Perseae gratiissima varietas Drymifolia.
Penyimpanan : Dalam Wadah Tertutup Baik

32. PIPERIS FOLIUM
Nama Lain : Daun sirih
Nama Tanaman Asal : Piper betle (L) us
Keluarga : Piperaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak atsiri yang mengandung
Fenol yang khas disebut betelfenol
atau aseptol
Penggunaan : Anti sariawan, anti batuk, anti
septik
Pemerian : Bau aromatik khas, rasa pedas
khas
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

33. POLYANTHI FOLIUM
Nama Lain : Daun salam
Nama Tanaman Asal : Syzygium polyanthum (Wight)
Walp .Disebut juga Eugenia
polyantha (Wight.)
Keluarga : Myrtaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak atsiri, tanin
Penggunaan : Anti diare
Pemerian : Bau aromatik lemah, rasa kelat
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik,
terlindung dari cahaya
34. PSIDII FOLIUM
Nama Lain : Daun jambu biji
Nama Tanaman Asal : Psidium guajava ( L. )
Keluarga : Myrtaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Zat penyamak 9 %, minyak atsiri
yang berwarna kehijauan dan
berisi Egenol
Penggunaan : Anti diare, Adstringens
Pemerian : Bau aromatik, rasa sepat
Bagian Yang Digunakan : Daun
Waktu Panen : Dapat dilakukan setelah tanaman
berumur 6 – 9 bulan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

35. SAUROPI FOLIUM
Nama Lain : Daun katuk
Nama Tanaman Asal : Sauropus androgynus
Keluarga : Euphorbiaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Protein, lemak, kalsium
Penggunaan : Memperlancar keluar ASI, obat
bisul
Pemerian : Bau aromatik lemah, rasa tawar
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

36. SENNAE FOLIUM
Nama Lain : Daun sena
Nama Tanaman Asal : Casssia acutifolia ( Del. )
Cassia angustifolia ( Vahl. )
Keluarga :
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Rhein, aloe-emodin dan asam krin
Penggunaan : Pencahar
Pemerian : Bau lemah, rasa khas berlendir dan
agak pahit
Bagian Yang Digunakan : Anak daun
Jenis Dan Perbedaan : Cassia acutifolia dalam perda-gangan dikenal dengan nama daun sena Iskandariah, dan daun berambut. Berwarna hijau pucat keabuan, rapuh,tipis, helai daun berombak. Cassia angustifolia disebut daun sena Tinnevelly warna hijau kekuningan, helai daun datar
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

37. SERICOCALYCIS FOLIUM
Nama Lain : Strobilanthi Folium, daun kecibe-
ling dan daun ngokilo, daun keji-
beling
Nama Tanaman Asal : Sericocalyx crispus (L.)Bremeck
disebut juga Strobilanthes crispus L
Keluarga : Acanthaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Kalium, silikat
Penggunaan : Diuretika
Pemerian : Bau lemah, rasa agak sepet dan
pahit
Bagian Yang Digunakan : Daun
Cara Memperoleh : Panen dilakukan dengan memang-kas tanaman bagian pucuk sepanjang 20-30 cm. Cabang pucuk dan daun dapat langsung dijemur atau sebelum dijemur daun-daun pada cabang pucuk dipetik lebih dahulu baru kemudian dijemur. Lama penjemuran 2-3 hari, pada hari yang cerah
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, kering

38. SONCHI FOLIUM
Nama Lain : Daun tempuyung
Nama Tanaman Asal : Sonchus arvensis ( L )
Keluarga : Asteraceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Kalium, silikat
Penggunaan : Diuretika
Pemerian : Bau lemah, rasa agak kelat
Bagian Yang Digunakan : Daun
Waktu Panen : Panen yang pertama dilakukan pada umur dua bulan setelah ditanam. Panen selanjutnya dilakukan tiap-tiap 0,5 bulan sampai 1 bulan sekali hingga tanaman berumur 3 sampai 5 bulan setelan tanam. Daun segar harus segera dikeringkan dengan alat pengering.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

39. SYMPLOCI FOLIUM
Nama Lain : Daun sariawan
Nama Tanaman Asal : Symplocos odoratissima
(BI. Choisy)
Keluarga : Symplocaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Garam - garam aluminium, zat
penyamak
Penggunaan : Obat kumur
Pemerian : Tidak berbau dan tidak berasa
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

40. THEAE FOLIUM
Nama Lain : Daun teh
Nama Tanaman Asal : Camellia sinensis ( L ) O.K. yang
disebut juga Thea sinensis
Keluarga : Theaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Coffein, tanin dan sedikit minyak
atsiri
Penggunaan : Anti dotum, keracunan alkaloida
& logam-logam berat, Analeptika,
stimulansia
Pemerian : Tidak berbau, tidak berasa, lama
kelamaan kelat
Bagian Yang Digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik






Stachytarphetae cayennensidis Folium (Daun Pecut Kuda)
________________________________________
Nama Daerah
Nama daerah: jarong lalaki, ngadi rengga, rumjarum.
Pemerian
Pemerian. Bau lemah; rasa agak pahit dan lama-lama menimbulkan rasa tebal lidah.
Pemeriksaan Makroskopik
Makroskopik. Daun tunggal, berwarna hijau sampai hijau tua atau hijau kecoklatan, helaian daun berbentuk bundar telur atau bundar telur memanjang, panjang 2 cm sampai 8 cm, lebar 1 cm sampai 5 cm, ujung helaian daun meruncing, pangkal menyempit sedikit demi sedikit, pinggir daun pada pangkal rata, selebihnya pinggir beringgit bergigi, tulang daun menyirip, menonjol pada permukaan bawah, permukaan daun berambut, jika diraba terasa kasar.
Pemeriksaan Mikroskopik
Mikroskopik. Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel, dinding berkelok-kelok, epidermis bawah terdiri dari 1 lpis sel bentuknya lebih kecil dari pada epidermis atas, dinding sedikit berkelok. Kutikula tipis, bentuk garis, terdapat pada kedua epidermis. Rambut kelenjar tipe Labiatae, terdiri dari 6 sel. Rambut penutup terdiri dari 3-5 sel. Rambut kelenjar dan rambut penutup terdapat pada kedua epidermis. Stomata terdapat pada epidermis atas dan epidermis bawah. Mesom meliputi jaringan palisade terdiri dari 1 lapis sel, sel tegak, dinding sel berkelok-kelok, mengandung butir-butir klorofil. Jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk agak membulat, mengandung butir-butir klorofil; di dalam jaringan bunga karang terdapat berkas pembuluh yang dikelilingi sel seludang. Tulang daun mengandung berkas pembuluh tipe kolateral. Pada sayatan paradermal tampak sel epidermis dengan stomata tipe diasitik kadang-kadang tampak anomoisitik.
Serbuk berwarna hiaju tua. Fragmen pengenal adalah fragmen rambut penutup terdiri dari 3-5 sel dan banyak yang mempunyai sel yang berkolabrasi, sel rambut tampak bertitik-titik, fragmen rambut kelenjar, fragmen pembuluh kayu dengan penebalan jala, fragmen mesofil.

Cara Identifikasi.
A. Pada 2 mg sebuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat merah.
B. Pada 2 mg sebuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warnacoklat tua.
C. Pada 2 mg sebuk daun tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v dalam etanol P; terjadi warna hijau tua.
D. Pada 2 mg sebuk daun tambahkan 5 tetes larutan besi (III) klorida P 5% b/v; terjadi warna hijau kehitaman.
E. Pada 2 mg sebuk daun tambahkan 5 tetes ammonia (25%) P; terjadi warnacoklat tua.

Uji Kemurnian
Kadar abu. Tidak lebih dari 4,5%.
Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 1%.
Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 30%.
Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 28%.
Bahan organic asing. Tidak lebih dari 2%.

Kegunaan
Penggunaan. Pembersih darah, peluruh seni (deuretik).
Kandungan Senyawa
Isi. Glikosida, alkaloid.
Referensi
Data belum tersedia.